Rabu, 27 Juni 2012

WANITA DAN EMANSIPASI


          Saudara-saudara sekalian, sekarang ini banyak slogan-slogan dan demonstrasi-demonstrasi yang menyuarakan emansipasi, dalam arti mengajak persamaan persis antara laki-laki dan perempuan. Mengajak agar wanita mempunyai hak yang sama persis dengan kaum laki-laki. Mendapatkan pekerjaan, jabatan kepemimpinan, dan hak persis yang dimiliki oleh laki-laki.
          Keinginan persamaan yang sedemikian, merupakan suatu hal yang sangat aneh. bagaimana disamakan sementara Allah berfirman ;

“Dan  laki-laki tidaklah seperti perempuan.” (QS Ali ‘imran [3] ; 36)




          Bagaimana disamakan sementara ilmu pengetahuan membuktikan bahwa wanita sangat jauh berbeda dengan laki-laki. Secara fisik terdapat perbedaan mencolok antara laki-laki dan perempuan antara lain ;
1. Laki-laki dalam permasalahan kehidupan lebih mementingkan rasio yang terbentuk dari pengalaman dan bertindak. Sebaliknya wanita lebih mementingkan emosi dari pada rasio.
2. Dalam iri hati, pria kurang ketimbang para wanita.
3. Laki-laki lebih memperhatikan sesuatu yang besar sementara wanita lebih perhatian terhadap hal-hal yang kecil dan konkrit.

          Jika ilmu psikologi sudah menyimpulkan demikian, maka adalah sangat tak wajar jika ada tuntutan persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam segala hal.
         
          Dikarenakan ada perbedaan inilah agama islam menetapkan hak dan kewajiban yang berbeda antara laki–laki dan wanita. Laki–laki dan wanita mempunyai lahan tugas tersendiri. Yang demikian bukan berarti masing–masing jenis kelamin bertindak egois dengan tidak melibatkan pihak lain. Namun maksudnya antara laki–laki dan perumpuan telah mempunyai tugas pokok tersendiri, yang pelaksanaannya bisa saling membantu dan bekerja sama.
          Seiring Islam melarang wanita diperkenankan dengan laki–laki, demikian pula Islam melarang pria dipersamakan dengan wanita. Islam telah menetapkan bidang tugas dan penampilan yang bisa membedakan diantara dua jenis kelamin.
          Atas dasar ini, maka wanita tak diperkenankan iri hati terhadap ciri khas kepriaan, dan juga sebaliknya.
          Allah berfirman : “ Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki–laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia–Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS.Annisa”(4) ; 32)
          Islam tak menghalangi wanita untuk meraih prestasi, pendidikan, dan karier. Bahkan sebaliknya Islam mengajurkan setiap muslim agar menimba ilmu pengetahuan, wawasan dan mengenyam pendidikan.
Sebab Rasulullah sendiri bersabda :
“Mencari ilmu pengetahuan adalah kewajiban setiap muslim”
          Bahkan Islam sangat mendorong agar masing–masing individu muslim mempunyai kelebihan, yang dengan kelebihannya ini ia bisa memberi manfaat bagi manusia lainnya. Dan Nabi saw menilai bahwa manusia terbaik di dunia ini bukanlah manusia yang hanyaa mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri, namun nabi mengajarkan bahwa manusia terbaik adalah manusia yang paling bisa memberikan manfaat kepada yang lain.
          Artinya manusia terbaik bukanlah manusia yang gigih bekerja dan beribadah dan ia rasakan keuntungannya untuk dirinya sendiri. Namun manusia terbaik adalah manusia yang dia beribadah kepada Allah, namun pada saat yang sama ia mempunyai kelebihan keilmuan, keterampilan, management, dan keahlian-keahlian lainnya, yang dengan kelebihannya ini ia bisa memberi nilai manfaat bagi manusia lainnya.
          Dorongan agar seseorang memberi manfaat bagi manusia lainnya, adalah tercermin dalam sebuah hadis Rasulullah saw :
“Sebaik-baik manusia adalah yang mendatangkan manfaat bagi manusia lainnya”
          Karenanya Islam tidak melarang emansipasi wanita, asalkan emansipasi ini ditafsirkan sebagai usaha-usaha perbaikan hidup wanita, pendidikan, kesejahteraan, dan wawasan, serta seluruh aspek kehidupan, dan masih dalam bingkai aturan-aturah ilahiyah yang telah mengatur kehidupan wanita.
          Larangan Islam dalam emansipasi adalah jika emansipasi diartikulasikan sebagai kebebasan penuh seorang wanita untuk disamakan dengan laki-laki dalam segala-galanya. Dalam penampilan, pekerjaan, hak dan kewajiban, dan sebagainya. Dan bagaimana akan disamakan sesuatu yang watak dan kodrat alamiyah adalah berbeda ?
          Kebebasan wanita tanpa bingkai agama, hanyalah akan menjerumuskan wanita ke jurang kebinasaan dan kehancuran bagi wanita itu sendiri.
          ALLAH Yang Maha Tahu telah menggariskan pedoman dan petunjuk bagi wanita demi kebahagiaan dan kesejahteraan wanita itu sendiri. Maka sekiranya ia menjauhkan diri daripadanya, maka hanyalah akan menunai kesengsaraan.
          Kebebasaan wanita tanpa ikatan agama akhirnya menjerumuskan wanita dalam perziahan. Mereka juga dituntut untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan melelahkan yang sebenarnya tak sesuai untuk seorang  wanita.
          Maka marilah kita sadari bahwa tak ada kebebasan mutlak di dunia ini.Yang ada adalah kebebasan dengan ikatan-ikatan aturan terbaik, aturan ilahiyah, yang telah dibentuk untuk kepentingan dan kemaslahatan manusia.
          Dan hendaknya para wanita cepatlah sadar, bahwa Islam tidak melarang wanita menuntut kemajuan dibidang ekonomi, pendidikan dan wawasan, bahkan Islam mendorongnya. Namun kesemuanya ini adalah dilakukan dengan batas-batas kewanitaannya. Bukan kebebasan penuh yang disetarakan dengan laki-laki.

Senin, 28 Mei 2012

LAPORAN SEDERHANA


LAPORAN SEDERHANA MENGENAI KARAKTER-KARAKTER YANG DITEMUI PADA KOLEGA & PELANGGAN
 SELAMA DI TEMPAT PRAKERIN

NAMA                      : EREDA WIDIANINGSIH
KELAS                     : XI ADM. PERKANTORAN 1
TEMPAT PRAKERIN : PT PLN (Persero) RAYON PRIMA PAKUAN BOGOR


1.  LATAR BELAKANG PLN RAYON PRIMA PAKUAN

PLN atau disebut juga Perusahaan Listrik Negara adalah Perusahaan Negara yang bergerak di bidang Kelistrikan. PLN didirikan karena atas dasar kebutuhan manusia terhadap listrik.
PLN pusat di setiap Kota disebut Area. Area itu sendiri terdiri dari beberapa unit atau disebut juga “Rayon”. Untuk Area Bogor berpusat di DJBB (Distribusi Jawa Barat & Banten) yang terdapat di Bandung, Jawa Barat. Area Bogor mempunyai tujuh Rayon, diantaranya Rayon Bogor Timur, Rayon Bogor Barat, Rayon Bogor Kota, Rayon Prima Pakuan, Rayon Leuwiliang, Rayon Jasinga, dan Rayon Cipayung.
Saya bersama dua teman saya dari kelas XI AP 1 berkesempatan untuk melakukan Prakerin di PLN Rayon Prima Pakuan, yaitu salah satu Rayon yang di naungi Area Bogor yang bergerak melayani Kelistrikan untuk instansi, Perusahaan, Hotel dengan daya di atas 20 kVA yang terdapat di Bogor (tidak termasuk Rayon Leuwiliang, Jasinga, dan Cipayung).

2.      Mengamati Karakter-Karakter Kolega & Pelanggan yang ditemui di tempat Prakerin
a.       Pegawai I (Kolega)
Ciri-ciri Karakter   : ramah, suka berbicara, suka humor, banyak gerak, mudah menyesuaikan diri, suka bergaul, emosional, bersahabat, peka perhatiannya.
~> berdasarkan ciri-ciri di atas, dirasa bahwa Pegawai I ini termasuk ke dalam dua tipe, diantaranya tipe piknis dan tipe orang yang baik. Kedua tipe tersebut tampak dominan sebagai karakter dari Pegawai I.
Cara menghadapi : lebih bersahabat (tentunya masih dalam batas etika), serta mengimbangi kegemaran berbicara dan humorisnya.
b.      Pegawai II (Kolega)
Ciri-ciri Karakter   : ramah, suka berbicara, tenang, suka humor, mudah menyesuaikan diri, tidak cepat percaya pada orang lain, dapat menguasai diri, bersahabat, optimis, emosional, menyenangkan, peka perhatiannya, waspada dan kooperatif, penuh daya khayal, tulus, berdasarkan fakta.
~> berdasarkan ciri-ciri diatas, dirasa bahwa Pegawai II ini termasuk ke dalam beberapa tipe, diantaranya tipe piknis, tipe konservatif, tipe orang baik, tipe pemalu, dan tipe lamban tapi tekun. Namun dari beberapa tipe tersebut, tipe yang paling dominan dimiliki Pegawai II adalah tipe orang baik.
Cara menghadapi : tidak jauh berbeda dengan cara menghadapi Pegawai I, dengan lebih bersemangat dalam menanggapi segala pembicaraan beliau.
c.       Pegawai III (Kolega)
Ciri-ciri Karakter   : sombong, sok intelek, tidak cepat percaya pada orang lain, hati-hati, teliti, pemalu, emosional, pesimistis, ragu-ragu, ambisius, suka main untung-untungan, perasa, sulit didekati, suka berdebat, berprasangka, keras kepala, sulit mengakui kesalahan, mempersulit, penuh pertimbangan, monoton dalam perencanaan.
~> berdasarka ciri-ciri diatas, dirasa bahwa Pegawai III ini termasuk ke dalam beberapa tipe, diantaranya tipe leptosome, tipe pesimis, tipe egosentrik, tipe pemalu, tipe serba tahu, dan tipe lamban tapi tekun. Namun diantara beberapa tipe tersebut, tipe yang paling dominan dimiliki Pegawai III adalah tipe pesimis.


Cara menghadapi: memuji segala keberhasilan yang diraih Pegawai III tersebut, serta menghindari interaksi saat Pegawai III sedang dalam keadaan emosional.
d.      Pegawai IV (Kolega)
Ciri-ciri Karakter   : tenang, ramah, bersahabat, dapat dipercaya, rajin, emosional, peka perhatiannya, cakap dalam berbagai hal, teliti, tulus, gigih, berdasarkan fakta.
~> berdasarkan ciri-ciri diatas, dirasa bahwa Pegawai IV ini termasuk ke dalam beberapa tipe, diantaranya, tipe piknis/atletis, tipe konservatif, tipe orang baik, tipe lamban tapi tekun. Namun dari beberapa tipe tersebut, tipe yang paling dominan adalah tipe orang baik.
Cara menghadapi: tidak sulit, hanya dengan keramahan dan sikap bersahabat serta peduli terhadap apapun yang di tangani.
e.       Pegawai V (Kolega)
Ciri-ciri Karakter   : suka berbicara, berkeinginan untuk mendapatkan segala-galanya dengan sempurna, suka bergaul, emosional, ragu-ragu, menunda-nunda, lamban, kurang tajam perhatiannya, ambisius, materialistis, egois, suka main untung-untungan, licik, tidak dapat dipercaya, penuh daya khayal, tidak praktis, curiga, berprasangka, berpikiran sempit, keras kepala, sulit mengakui kesalahan, pendendam, mempersulit, penuh pertimbangan.
~>berdasarkan ciri-ciri diatas, dirasa bahwa Pegawai V ini termasuk kedalam beberapa tipe, diantaranya, tipe konservatif, tipe piknis, tipe pesimis, tipe egosentrik, tipe pemalu, tipe serba tahu, tipe lamban tapi tekun. Namun diantara beberapa tipe tersebut, tipe yang paling dominan adalah tipe egosentrik dan tipe serba tahu.
Cara menghadapi : diam sebagai pendengar setia saat Pegawai V ini curiga dan berprasangka terhadap orang lain, serta lebih di beri semangat dalam melaksanakan tanggungjawabnya di kantor tersebut.





f.       Pegawai VI (Kolega)
Ciri-ciri Karakter   : ramah, suka berbicara, hati-hati, bersahabat, ragu-ragu, menunda-nunda, lamban, kurang tajam perhatiannya, segan, tulus, penuh pertimbangan.
~> berdasarkan ciri-ciri diatas, dirasa bahwa Pegawai VI ini termasuk ke dalam beberapa tipe, diantaranya tipe piknis, tipe orang yang baik, tipe pesimis, tipe pemalu, dan tipe lamban tapi tekun.
Cara menghadapi : lebih bersahabat, dan selalu menyemangati dalam hal apapun, membantu dalam melakukan pertimbangan terhadap sesuatu, membuat keragu-raguannya menjadi ketenangan.
g.      Pegawai VII (Kolega)
Ciri-ciri Karakter   : ramah, bersahabat, tenang, dapat di percaya, teliti, dapat menguasai diri, mudah menyesuaikan diri, optimis, giat, rajin, emosional, bersemangat, cakap dalam berbagai hal, teliti, tulus, berdasarkan fakta.
~> berdasarkan ciri-ciri diatas, dirasa bahwa Pegawai VII termasuk kedalam beberapa tipe, diantaranya tipe piknis, tipe konaservatif, tipe orang baik, tipe pesimis,tipe lamban tapi tekun.
Cara menghadapi : lebih santun, lebih ramah, dan giat mengikuti intruksi.


*) Untuk Pelanggan, kami belum pernah berinteraksi dengan pelanggan secara langsung karena pelanggan Rayon Prima Pakuan hanya menangani kelistrikan untuk Perusahaan-perusahaan besar. Namun para pegawai biasanya berinteraksi/berkomunikasi dengan mendatangi Perusahaan untuk diperiksa gardunya. Selebihnya, pelanggan pun tidak perlu datang ke kantor, sehingga kami belum mengetahui ciri-ciri karakter pelanggan.

Senin, 30 April 2012

ADMINISTRASI PERKANTORAN


Administrasi perkantoran merupakan salah satu jurusan yang terdapat di SMKN 1 Bogor. Mata Pelajaran produktif dari Administrasi Perkantoran terbagi sesuai tingkatan kelas. Guru yang mengajar pun berasal dari tamatan professional di bidang Administrasi.
Di jurusan Administrasi Perkantoran, saya belajar banyak tentang etika, mulai dari etika duduk, berjalan, sampai melakukan jamuan bisnis. Ternyata seorang Sekretaris Profesional bukanlah sosok yang tidak teratur, melainkan sosok yang menjadi cerminan inner-nya.
Pengertian Administrasi sendiri dapat di bedakan secara umum dan secara luas dan secara khusus  atau sempit.
*Pengertian Administrasi secara luas/umum adalah suatu proses kerja sama antara dua orang atau lebih secara rasionalitas untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan.
*Pengertian Administrasi secara sempit/khusus bahwa administrasi diartikan sebagai kegiatan tata usaha, tulis-menulis, atau tata pembukuan.
Sedangkan yang di maksud dengan Manajemen Perkantoran adalah proses kerja sama satu kelompok/organisasi untuk mencapai satu tujuan yang diharapkan melalui fungsi. Fungsi Manajemen terdiri dari Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Penggerak (Actuating), dan Pengawasan (Controlling).